Selasa, 29 Maret 2016

Lembah Aksara: kumpulan prosa dan puisi pilihan

Assalamualaikum, Sahabat...
Dibuka pre order buku hasil event perdana Komunitas Ayo Menulis.
Judul: Lembah Aksara
Penulis: Sahabat KAM, 2016
Penerbit: Goresan Pena
ISBN: 978-602-364-083-6
Tebal: viii + 186 hal ; 13x19 cm

Harga umum: Rp. 45.000,- (belum ongkir)
Harga penulis: Rp. 40.000,- (belum ongkir)
Penulis juga bisa memesan piagam cetak dengan harga Rp. 7.000,-

Untuk pemesanan, silakan inbox akun Melia Shena.

"Larik demi larik aksara teruntai
Merajut aksara pada rinduan
Lembah aksara saksi bisu kesedihan
Hanya kekata perisai angan tak kesampaian
:benarkah ia yang tercinta, telah pulang ke keabadian?"



Senin, 28 Maret 2016

Puisi Melia Shena: Munajat Rindu

Munajat Rindu
~Melia Shena~

Senja ini, langit masih sama seperti senja tiga puluh enam bulan yang lalu
Ketika merahnya menggurat kepedihan mendalam, perih hingga ke dasar kalbu
Merah yang sama, menggeliatkan ingatan tentang kekasih yang telah bertahta nun jauh di antara tingginya langit biru
Tak tersentuh oleh pilu, tak terjangkau oleh rindu
Hanya ribuan dedoa yang dapat menghampir ke atas sana
Menuju gugusan keabadian
Munajat rindu yang selalu terlantun
Merenda harap agar dia kekal dalam damai di alam sana
Meski tiada bersua, biarlah asalkan dia bahagia

Ngantang, 29 Maret 2016

Sabtu, 12 Maret 2016

Daftar Buku Baru Melia Shena

Assalamualaikum...
Bagi para sahabat yang ingin memiliki buku-buku hasil karyaku, langsung saja kirim email ke melia.shena37@gmail.com atau bisa inbox akun facebook-ku Melia Shena. Kalian juga bisa melakukan pemesanan via bbm pin 5BA53311.

Berikut ini daftar buku yang telah terbut hingga Februari 2016:
1. Novel remaja Di Tepian Serayu by Melia Shena, 2015
Harga: Rp. 35.000,-
2. Kumpulan kisah selama Ramadhan tahun lalu, terangkum dalam novel Soul of Ramadhan
Harga: Rp. 33.000,-
3. Buku kumpulan puisi Sajak-sajak Anak Bangsa, hasil karya selama bulan Agustus 2015 bersama siswa-siswi SDN Sidodadi 01 Ngantang, dengan penulis tamu Fileski.
Harga:Rp.30.000,-
4. Novel anak-anak Misteri Liontin Giok by Melia Shena, 2016
Harga: Rp. 35.000,-
5. Kumpulan cerita pendek seputar dunia pendidikan Jejak Pengabdian
Harga: Rp. 37.000,-
 




Selasa, 08 Maret 2016

Artikel : Mengatasi Post Power Syndrome pada Masa Pensiun

Tahun baru tentunya memberikan harapan baru untuk dapat meraih segala hal yang mungkin masih belum tercapai pada tahun-tahun sebelumnya. Kesejahteraan yang meningkat, siswa-siswi yang semakin bagus nilainya di sekolah, atau harapan untuk dapat diangkat menjadi pegawai negeri bagi rekan-rekan guru wiyata bakti.
Namun tak bisa dipungkiri, tahun 2016 yang baru saja berjalan ini membawa keresahan bagi beberapa orang yang sudah mendekati masa purna tugas atau pensiun.
Dilansir dari berita yang tersebar di berbagai media massa dan situs-situs pendidikan, ledakan pensiun guru SD terjadi mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2020. Hal tersebut terjadi karena adanya penggalakan SD inpres pada masa Orde Baru, sekitar tahun 1970-an sampai dengan tahun 1980-an. Adanya SD-SD inpres tersebut membutuhkan banyak guru yang rata-rata diambil dari SPG (Sekolah Pendidikan Guru). Dengan demikian, usia bapak ibu guru yang diangkat pada masa-masa itu saat ini telah memasuki masa purna tugas atau yang lazim disebut dengan masa pensiun.
Masa pensiun adalah masa ketika seseorang sudah tidak bekerja lagi karena telah habis masa tugasnya. Masa pensiun bisa menjadi masa-masa yang menyenangkan, namun bisa juga menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang. Kehilangan rutinitas yang biasa dijalani sehari-hari, tidak lagi bertemu dan bercanda dengan rekan-rekan kerja yang telah bergaul akrab selama ini, tidak mendengar canda tawa anak-anak sekolah di dalam kelas, tentunya menjadi beban tersendiri dalam hati seorang guru yang usianya telah mendekati masa pensiun. Hal tersebut biasa disebut dengan post power syndrome.
Post power syndrome adalah suatu keadaan yang terjadi akibat seseorang hidup dalam kebesaran bayang–bayang masa lalu, misalnya berupa jabatan, karier, kecerdasan, kepemimpinan, atau hal lainnya, dan belum dapat menerima kenyataan yang ada saat ini. Hal tersebut tentunya menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan fisik maupun mentalnya.
Gangguan fisik yang terjadi misalnya: wajah tampak  lesu, suram dan terlihat lebih tua. Bisa juga orang tersebut akan sakit–sakitan apabila beban pikiran tentang kesepian dan kehilangan begitu dalam.
Gangguan mental atau emosional yang dapat diamati misalnya: mudah tersinggung, pemurung, cenderung menarik diri dari pergaulan, tidak suka dibantah. Akibatnya bisa bermacam-macam. Orang tersebut akan menjadi seorang yang pendiam, atau sebaliknya menjadi senang bicara tentang kehebatan dirinya di masa lalu, senang menyerang pendapat orang, tidak mau kalah, dan menunjukkan kemarahan baik di rumah maupun di tempat umum.
Lantas bagaimana caranya mengatasi post power syndrome? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam masa purna tugas atau mungkin perlu dipersiapkan sebelum masa pensiun tiba.
Pertama, siapkan hati agar ikhlas menjalani hari-hari kelak yang mungkin akan lebih sepi tanpa kehadian rekan-rekan kerja dan anak-anak sekolah yang biasa mewarnai hari dengan canda tawa mereka. Menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah sementara dan tak ada yang kekal abadi akan membuat kita lebih ikhlas dalam menghadapi hari tua.
Kedua, menyibukkan diri dengan segala hal yang positif dan bermanfaat tak selalu terkenang akan masa-masa saat masih aktif bekerja. Hanya mengenang masa yang telah berlalu akan dapat menimbulkan perasaan sedih dan depresi. Hal-hal positif yang dapat dilakukan misalnya: bertanam, beternak ayam, membuat kolam ikan di belakang rumah, membuat keterampilan, menulis cerita, bergabung dengan organisasi sosial, atau kegemaran apapun yang mungkin dulu pernah tertunda karena adanya kesibukan dalam bekerja.
Ketiga, mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjalani pola hidup sehat akan menjauhkan kita dari segala dampak negatif. Pikiran yang tenang dan damai akan membuat kondisi fisik tetap awet muda dan senantiasa berseri serta terhindar dari bermacam penyakit.
Masa pensiun adalah masa-masa paling menyenangkan jika bisa dilewatkan dengan anak cucu. Namun jika anak-anak dan cucu telah tinggal di luar kota, masa tua masih tetap menyenangkan apabila kita mempunyai kegiatan-kegiatan bersama keluarga terdekat atau tetangga.

Kesehatan, Salah Satu Kunci Kesuksesan

Di era modern seperti saat ini, semua orang saling berpacu untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya. Bukan hanya para ilmuwan, tenaga ahli, para pejabat, ataupun para pengusaha saja. Semua orang baik yang berasal dari lapisan atas, tengah, maupun bawah, masing-masing berlomba untuk bisa meraih yang terbaik dalam kehidupan mereka.
Kesehatan menjadi salah satu syarat utama yang harus dipenuhi dalam upaya mencapai kesuksesan tersebut. Mengapa demikian? Karena apabila tubuh kita sehat, maka akan banyak hal yang dapat kita lakukan. Misalnya saja dalam menghadapi ujian sekolah ataupun kerja. Ketika kita berada dalam kondisi yang fit, pasti hasil yang dicapai juga akan lebih baik daripada saat kita melakukannya dalam keadaan sakit.
Tubuh kita merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila salah satu bagian sakit, maka bagian tubuh yang lain pun akan terganggu kerjanya. Misalnya saja ketika kita sakit gigi. Bukankah hanya satu bagian kecil saja yang sakit? Namun seluruh tubuh kita menjadi terasa sakit juga, bahkan berkonsentrasi terhadap suatu pekerjaan pun menjadi hal yang sulit dilakukan.
Bukan hanya jasmani, kesehatan rohani pun ikut menentukan kesuksesan seseorang dalam hidup. Misalnya, ketika seseorang merasa tidak terpenuhi kebutuhannya hingga menjadikannya stres atau bahkan depresi, maka segala hal yang akan dilakukannya tidak akan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Lantas bagaimana cara agar kita dapat selalu menjaga keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani? Kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan adalah kuncinya. Kesehatan merupakan aset berharga yang seringkali kita lupakan karena segala rutinitas yang kita jalani sehari-hari. Adakalanya, rutinitas yang kita lakukan tersebut berdampak negatif terhadap kesehatan, sementara kita tidak menyadarinya.
Beberapa kebiasaan yang sepele namun dapat menghambat kita dalam meraih kesuksesan antara lain :
Membaca sambil tiduran.
Membaca sambil tiduran memang terasa menyenangkan karena dengan begitu, kita bisa mengistirahatkan tubuh yang lelah setelah seharian bekerja. Namun jika hal tersebut menjadi suatu kebiasaan, maka akan menimbulkan gangguan pada mata kita. Tentunya, hal tersebut juga akan berpengaruh negatif pada pekerjaan kita.
Makan dan minum sambil berdiri.
Ilmu kedokteran modern telah membuktikan bahwa makan dan minum dalam keadaan berdiri menyebabkan makanan dan minuman tersebut berjatuhan dengan keras pada dasar lambung dan menumbuknya, menjadikan lambung kendor dan pencernaan terganggu. Pada akhirnya, dinding lambung pun luka.
Malas.
Malas adalah salah satu kebiasaan yang paling buruk dan paling berbahaya yang harus kita hindari. Misalnya : malas gosok gigi setelah makan dan menjelang tidur akan menyebabkan masalah serius pada gigi. Malas bangun pagi juga menimbulkan dampak kurang baik bagi kesehatan. Padahal, begitu banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan bangun pagi, antara lain : tubuh terasa lebih segar, melancarkan peredaran darah, meningkatkan daya ingat, otak berfungsi maksimal, meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, menjaga kesehatan tulang, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Tentu saja, semua itu bisa didapatkan bukan hanya dari sekedar bangun pagi kemudian langsung duduk di depan komputer atau laptop. Semua manfaat bangun pagi didapatkan apabila kita melakukan rutinitas pagi yang bermanfaat pula, yaitu ; sholat Subuh, olahraga, menyiapkan segala sesuatu yang hendak dilakukan hari ini sebaik-baiknya, dan juga membaca.

Jumat, 04 Maret 2016

Artikel : Manfaat Coklat untuk Mengatasi Writer's Block

Seorang penulis terbiasa menghabiskan waktu berjam-jam di depan sebuah PC atau laptop, berkutat dengan serangkaian event dan juga naskah-naskah yang mungkin harus segera diselesaikan. Karena itu, tak jarang seorang penulis mengalami kejenuhan, pening, hingga kemudian susah berkonsentrasi. Yang terburuk dari semua itu adalah ketika kejenuhan sudah sampai puncaknya, seorang penulis dapat terserang writer’s block hingga tak mampu menghasilkan karya yang bagus. Sekedar informasi, writer’s block adalah sebuah gejala di mana seseorang kehilangan kemampuannya dalam memulai atau melanjutkan cerita yang telah ditulisnya. Hal tersebut bisa bersifat sementara (dalam jangka waktu pendek), namun bisa juga terjadi dalam waktu lama, bahkan bisa bertahun-tahun.
Agar tak terjadi kejenuhan dan hal-hal yang bersifat fatal lainnya, ada baiknya seorang penulis meluangkan waktu untuk beranjak meski hanya sebentar dari hadapan layar komputer. Mengistirahatkan mata dan otak dengan cara tidur sebentar, jalan-jalan ke lingkungan sekeliling sambil melihat hijaunya rerumputan dan pohon-pohon rindang, hal-hal tersebut bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan sekaligus mengalihkan sejenak mata dari kedipan kursor di layar PC atau laptop.
Apabila situasi tak memungkinkan untuk tidur ataupun jalan-jalan, cobalah untuk membuat secangkir cokelat hangat. Kenapa cokelat? Cokelat dipercaya dapat menghilangkan kejenuhan, stres, dan dapat menimbulkan perasaan tenang dan bahagia. Kandungan phenylethylamine yang terdapat dalam cokelat dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian menghasilkan dopamine. Dopamine inilah yang kemudian bisa menimbulkan perasaan senang dan memperbaiki suasana hati.
Ada banyak manfaat cokelat. Selain dapat menghilangkan stres dan kejenuhan, kandungan kafein yang terdapat dalam cokelat juga dapat membuat kita tidak mudah terserang kantuk, terutama ketika menghadapi deadline sebuah event menulis atau pekerjaan lainnya.
Kandungan asam lemak tak jenuh yang ada dalam cokelat juga baik bagi kesehatan jantung kita. Zat tersebut dapat menghambat oksidasi kolesterol jahat dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah resiko penyakit jantung koroner dan kanker.
Makan cokelat bisa menimbulkan jerawat dan kegemukan? Itu hanya mitos. Faktanya, penyebab jerawat dan kegemukan sebenarnya adalah pola makan yang tidak teratur dan pengaruh hormon. Stres dapat menimbulkan jerawat. Jika cokelat dapat membuat kita merasa nyaman dan terhindar dari stres, tentunya jerawat juga akan jauh dari kita. Pastinya, semua itu dilakukan dalam batas-batas yang wajar.
Mengonsumsi cokelat baik untuk kesehatan, namun jangan berlebihan, apalagi cokelat batangan yang sudah bercampur dengan gula, susu, vanila, dan bahan-bahan lain. Bisa jadi, zat-zat tambahan itulah yang menyebabkan dampak negatif cokelat bagi kesehatan tubuh.

Rabu, 02 Maret 2016

Info Buku Terbaru : Jejak Pengabdian

Jejak Pengabdian
By Melia Fitriani, 2016

Setting dan Layout : Goresan Pena Publishing
Desain Sampul : C. I. Wungkul
ISBN : 978-602-364-075-1

Cet. I, Maret 2016
viii + 157 hlm. ; 13 x 19 cm
Harga: Rp. 37.000,- (belum ongkir)

Diterbitkan Oleh :
Goresan Pena
Jl. Jami no. 230 Sindangjawa – Kadugede - Kuningan – Jawa Barat 45561

Untuk pemesanan buku, bisa via inbox akun facebook Melia Shena atau ping me di 5BA53311

Blurb:
Jika kau masih berpikir tentang untung rugi, maka dunia pendidikan ini belum pantas untuk kau singgahi, Rena. Menjadi guru wiyata bakti adalah salah satu wujud pengabdian pada bangsa. Dalam pengabdian tersebut tak ada untung rugi. Jangan pula kau pikirkan apa yang akan kau dapatkan sebagai imbalannya, karena pengabdian adalah tentang memberi. Ibarat lilin, yang merelakan dirinya meleleh asalkan lingkungan sekitarnya mendapatkan cahayanya, seperti itulah pengabdian kita. Ibarat matahari yang mampu memberi terangnya di seluruh mayapada, seperti itulah pekerjaan yang harus kita lakukan. Ibarat sumur yang airnya tak pernah habis meski selalu ditimba, seperti itu pula harusnya ilmu yang kita miliki.

Selasa, 01 Maret 2016

Puisi: Kedip Kecil di Belantara Sunyi

Temaram senja menaungi desa
Sunyi menggigit setiap asa
Mengundang hampa; tiada rasa hendak meronta
Sedang rindu pada aksara tak lagi terperi
Sedang tatap gemilang masa depan semakin jauh berlari
Tinggallah sendiri ;berkarib sepi
Kembara angan menuju rimba pengetahuan
Di mana setiap belukarnya adalah sajak untuk sampai padaNya
Sajaksajak cinta yang terangkum dalam setiap hijaiyah
Jangan biarkan gelapmu kuasa
Mengukir hati dengan jahiliyahnya
Meredam setiap takwa yang masih menyala
Ayolah, nyalakan lentera ilmumu
Biarpun hanya kedip kecil
Biasnya akan menuntun langkahmu
Ngantang, 2 September 2015


Sinopsis Novel: Di Tepian Serayu

Suara-suara itu masih jelas terdengar di sekelilingnya. Gemericik air dan kicau burung gereja. Harum tanah basah dan embun dedaunan pun seolah memberitahu di mana kini ia berada. Namun, entah kenapa matanya tak mau terbuka. Seolah ada sesuatu yang begitu lekat menutupi kelopaknya hingga tak mampu dilihatnya tempat ini.
Keheningan yang mendadak menyergap pun akhirnya hanya menyisakan rasa takut baginya.
Di mana aku sekarang?
Kenapa tak mampu kulihat tempat asing ini?
Kenapa tak ada suara seorang pun terdengar?
Kenapa aku bahkan tak mampu berteriak?
Mungkinkah gemericik air, kicau burung gereja dan harum tanah basah ini semua hanya mimpi yang menghampiri tatkala tubuh rasa penat di malam hari yang gelap? Hingga tak ada sesuatu pun yang mampu dilakukannya?
Sissy adalah seorang gadis yang penuh dengan rasa penasaran tentang dunia, lingkungan sekitar, dan juga tentang dirinya sendiri. Melanjutkan sekolah di sebuah SMA swasta, dia berkenalan dengan teman-teman yang akhirnya menjadi sahabat sejatinya. Bersama, mereka berpetualang dalam mengungkap misteri yang terjadi di Desa Serayu, desa di mana Sissy menghabiskan masa kecilnya.

Ingin tahu kelanjutannya? Dapatkan buku ini melalui inbox akun facebook Melia Shena atau melalui BBM pin 5BA53311.

Sinopsis Buku: Misteri Liontin Giok

Arman dan kawan-kawan menemukan sebuah liontin giok yang indah di tepi jalan setapak belakang sekolah. Pada liontin itu tertulis huruf L yang mereka yakini sebagai inisial seseorang.
Mereka berlima mencoba mencari tahu jawabannya dengan mengunjungi rumah seorang pandai besi di ujung desa dan bermaksud mengembalikan liontin tersebut. Namun yang mereka temui di rumah itu bukanlah Pak Darma.
Lantas, ke manakah Pak Darma pergi? Siapa sebenarnya orang yang tinggal di rumah besar itu? Tania, Aida, Arman, Johan dan Felix pun terlibat petualangan seru, menemukan pemilik sebenarnya dari liontin tersebut dan mengembalikannya ke tangan yang berhak.
Baca kisah selengkapnya di buku ini. Selain petualangan, kalian juga akan menemukan banyak fakta unik tentang penyakit demam berdarah, cara pencegahan dan pengobatannya.

Kisah Humor : Walinya Wali Murid

Rabu pagi yang dingin tak menyurutkan langkahku untuk berangkat ke sekolah. Hari itu akan ada rapat kenaikan kelas yang dihadiri oleh orangtua dan wali murid. Bapak kepala sekolah memberiku tugas sebagai penerima tamu sekaligus membantu  mengisi daftar hadir.
Pukul 07.30, beberapa orang mulai berdatangan. Secara bergiliran, mereka mengisi daftar hadir sebelum masuk aula. Adakalanya aku membantu beberapa orang yang masih bingung cara mengisi daftar hadir tersebut.
Menjelang siang, semakin banyak tamu yang datang. Antrian mengisi daftar hadir pun semakin panjang. Aku yang baru pertama kali itu menjadi penerima tamu sedikit kewalahan juga hingga harus membantu menuliskan nama orangtua atau wali murid agar orang-orang yang sudah antri di belakang tidak menunggu terlalu lama.
Tiba giliran seorang wanita paruh baya maju ke hadapanku. Aku menanyakan beberapa hal kepadanya agar dapat mengisi daftar hadir dengan benar.
“Nama Ibu siapa? Nama anaknya siapa?”
“Namaku Surti. Aku wali muridnya Suyono,” jawabnya.
Kucari-cari nama Suyono dalam daftar tersebut, namun hasilnya nihil.
“Maaf, Bu. Tidak ada nama Suyono di kelas empat. Nama lengkapnya siapa?”
“Namanya hanya Suyono saja. Aku wali muridnya Suyono,” jawabnya bersikeras, membuatku berkeringat dingin. Antrian semakin panjang, dan aku pun semakin panik.
“Apa benar Suyono anak Ibu kelas empat? Atau mungkin sekarang sudah kelas lima?” tanyaku penuh selidik.
“Lho, anakku Suyono itu sudah bekerja sekarang!” serunya lagi.
“Sudah bekerja? Lha terus, yang sekolah di sini siapa, Bu?” tanyaku lagi.
Jawabannya sungguh di luar dugaanku.
“Aku wali muridnya Suyono. Yang sekolah di sini anaknya Suyono. Namanya Rudi Pratama.” Sontak orang-orang di belakangnya tertawa geli sekaligus gemas.
“Oalaahh... Yang sekolah di sini cucunya ya, Mbah?” seru beberapa orang. Aku pun ikutan tergelak mendengarnya. Siapa sangka, ternyata masih banyak orang yang belum mengerti arti dari wali murid.[]